Sabtu, 27 Maret 2010

PERKAKAS LAS

PERKAKAS LAS
Mengelas adalah suatu proses penyambungan logam dengan logam lainnya
dengan mengikutsertakan energi panas, dengan atau tanpa tekanan, dengan
atau tanpa logam pengisi. Cara lain dalam penyambungan logam dikenal
dengan :
1. Penyambungan logam dengan mur-baut
2. Penyambungan logam dengan paku keling
3. Penyambungan logam dengan pasak
4. Penyambungan logam dengan patri
5. Penyambungan logam dengan lipatan
Jadi penyambungan logam dengan cara pengelasan akan berbeda dengan
cara penyambungan logam yang lainnya karena tidak menggunakan energi
panas. Dengan pengertian di atas, maka penyambungan logam dengan
pengelasan dapat dibedakan menjadi pengelasan dengan asetilen dan
pengelasan dengan listrik. Pengelasan dengan gas asetilen atau dikenal
pula dengan las karbit, dimana gas asetilen yang ditampung di dalam suatu
tabung besi. Gas yang lain adalah gas oksigen yang ditampung di dalam
tabung besi pula dan memiliki tekanan yang tinggi. Kedua gas tersebut
selanjutnya disalurkan dan dicampur di dalam brander, maka campuran
kedua macam gas tersebut akan mudah terbakar. Dari proses pembakaran
campuran gas asetilin dengan oksigen pada brander, maka ada beberapa
kualitas nyala api yang dihasilkan dan dapat diatur dan dapat digunakan
untuk melelehkan logam, antara lain :
a. Nyala api netral
Nyala api netral digunakan untuk proses pengelasan untuk melapis agar
permukaan logam menjadi bertambah keras.
Tanda-tanda dari api netral adalah nyala api inti atau “nyala api kerucut
dalam ” berwarna putih dan bersinar, tanpa diikuti nyala api kerucut
antara”, selanjutnya diikuti “nyala api kerucut luar” yang berwarna kuning.
b. Nyala api oksigen lebih :
Nyala api oksigen adalah nyala api las yang berlebihan gas oksigennya.
Kualitas api semacam ini dapat diperoleh dengan cara mengurangi
jumlah gas asetilinnya setelah dicapai nyala netral.
Nyala api las ini digunakan untuk proses pengelasan pada bahan
kuningan dan perunggu.
Tanda-tanda dari nyala api oksidasi ini antara lain nyala apinya
berbentuk pendek dan berwarna ungu, kemudian disusul dengan “nyala
api kerucut luar” yang juga terbentuk pendek.
c. Nyala asetilin lebih
Nyala api asetilin lebih atau karburasi adalah nyala api las yang
berlebihan gas asetilinnya. Hal dapat diperoleh melalui cara, setelah
nyala api netral dicapai katup bukaan asetilen diperbesar, sehingga
komposisi gas menjadi kelebihan gas asetilen.
Nyala karburasi dicirikan oleh nyala api inti atau nyala api kerucut
“dalam” memiliki warna yang keruh, kemudian diikuti oleh nyala api
kerucut “antara” berikutnya, dan diikuti lagi oleh nyala api ekor (luar)
yang berwarna biru.
A. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja alat ini berdasarkan proses pembakaran campuran gas asetilin
dan oksigen yang bertekanan dengan perbandingan yang sesuai dengan
cara mengaturnya melalui katup pada alat pembakarnya (brander). Brander
berfungsi mengatur campuran gas yang dikeluarkan melaui saluran nosel,
sehingga intensitas panas dari api hasil pembakaran campuran gas dapat
diatur dengan memilih jenis nosel yang digunakan pada pengelasan.
B. Persyaratan Alat
Untuk memenuhi prinsip kerja alat pengelas seperti diuraikan di atas, maka
perangkat alat las ini memerlukan persyaratan sebagai berikut :
1. Hindarkan tabung asetilen yang mudah terbakar ini dari sengatan terik
matahari.
2. Penyaluran gas hendaknya selalu melalui alat pengatur (regulator)
3. Lepaskan regulator jika tidak sedang digunakan.
4. Tempatkan tabung pada posisi tegak Jika tabung asetilen menjadi panas
C. Kegunaan Alat
Kegunaan perkakas las asetilin antara lain untuk memotong dan
menyambung logam
D. Kelengkapan Alat
Kelengkapan perkakas las ini adalah alat penjepit benda kerja untuk
mencegah timbulnya rambatan panas, dan perlengakapan keselamata
seperti kaca mata pelindung dan masker.
E. Spesifikasi Alat
Spesifikasi perkakas las ini teruama ditentuka oleh ukuran dari nosel pada
brandernya. Ada beberapa ukuran nosel yang sering digunakan untuk
proses penyambungan dan pemotongan logam.
Bagian-bagian dari perkakas las asetilen dan fungsinya :
Tabung gas asetilin, terbuat dari bahan baja yang dicirikan dengan warna
cat merah, biasanya memiliki kapasitas 40 – 60 L, dan memiliki bentuk
pendek dan gemuk. Tekanan isinya mencapai 15 kg/cm2. Jika tabung ini
akan dipergunakan maka katup penutupnya dibuka dengan menggunakan
kunci sok. Baut dan mur pengikatnya menggunakan sistem ulir kiri.
Tabung gas oksigen terbuat dari bahan baja, dengan bentuk tinggi ramping.
Tabung ini memiliki tekanan isi 150 kg/cm2, dengan katup pembuka dengan
sistem ulir kanan. Kapasitasnya mencapai 40 – 60 L, dengan warna cat biru. Perbedaan lain yang tampak nyata adalah model konstruksi alat
pengatur atau regulatornya
Brander atau alat pembakar campuran gas, merupakan alat untuk
mencampur dan alat pengatur pengeluaran campuran gas asetilin dan gas
oksigen di dalam bagian yang disebut injektor. Secara jelas brander dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Nosel atau mulut brander : untuk mengatur laju aliran campuran gas
untuk dibakar. Ada 3 ukuran mulut nosel, yaitu kecil (S), sedang (M) dan
besar (L). Yang kecil untuk mengelas bahan-bahan yang tipis atau kecil
dan yang besar untuk mengelas bahan yang tebal atau besar.
b. Injektor : bagian dari brander yang berfungsi untuk mencampur gas
asetilin dan gas oksigen
c. Katup gas oksigen : untuk mengatur aliran gas oksigen yang memasuki
bagian injektor
d. Katup gas asetilen : untuk mengatur aliran gas asetilen yang memasuki
bagian injektor
e. Klem pengikat slang gas asetilen : agar hubungan antara selang
penyalur gas asetilin dengan brander tidak timbul kebocoran.
f. Klem pengikat slang gas oksigen : agar hubungan antara selang
penyalur gas oksigen dengan brander tidak timbul kebocoran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar