Sabtu, 27 Maret 2010

MENGOPERASIKAN BOR DUDUK

MENGOPERASIKAN
PERKAKAS BOR DUDUK

Perkakas bor duduk merupakan salah satu perkakas terpenting dalam
perbengkelan yang berfungsi untuk membuat lubang. Peran utama dari
perkakas bor ini adalah menggenggam mata bor, memutarnya, mengikis
dengan puntiran dari mata bor untuk menghasilkan lubang pada benda kerja.
Perkakas ini ada banyak jenisnya mulai dari bor tangan, bor duduk, dan bor
radial, bor dengan spindel lebih dari satu mulple spindle head machines, dll.

A. Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja alat atau perkakas bor duduk ini adalah memutar mata bor yang
memiliki alur puntir (twist) yang digenggam oleh cak (Chuck) yang terpasang
pada poros spindel yang dapat digerakkan naik atau turun untuk
mengupankan mata bor ke bahan yang akan dibuat lubang. Dengan
menggunakan daya motor listrik dan ditransmisikan dengan menggunakan
hubungan puli dan sabuk, maka daya dapat diteruskan kecak yang
menggengam mata bor. Mata bor yang berputar dan ditekan ke bawah
dengan menggunakan tuas tekannya, maka bahan atau objek yang berada
di bawah mata bor terlubangi.

B. Persyaratan Alat
Untuk memenuhi prinsip kerja di atas, perkakas bor duduk ini membutuhkan
persyaratan agar dapat dioperasikan secara maksimal , yakni :
Perkakas bor duduk ini harus dipasang pada rangka atau meja kerja untuk
mendudukkannya, sehingga memiliki posisi yang sesuai dengan kondisi
tubuh operatornya untuk memperoleh prestasi kerja secara optimal.
Perkakas bor demikian dikenal pula sebagai tipe tekan, karena kerja
pengumpanan putaran mata bor ke permukaan benda kerja dilakukan
dengan menggunakan tuas penekan yang diatur intensitas penekanannya
berdasarkan perasaan operatornya.Kunci pengencang merupakan alat untuk mengencangkan atau
mengendorkan genggaman mata bor pada cak (chuck) nya.

C. Kegunaan Alat
Sesuai dengan fungsinya, maka perkakas bor duduk ini dapat digunakan
sebagai perkakas untuk membuat lubang pada benda kerja.

D. Kelengkapan Alat
Kelengkapan standar dari perkakas bor duduk ini antara lain :
1. Meja (table) untuk mendudukkan perkakas bor sehingga memudah-kan
pengoperasiannya
2. Kunci pengencang dan pengendor cak (chuck) atau penjepit mata bor
yang terpasang pada spindel
3. Ragum, sebagai alat pencepit atau pemegang benda kerja agar tidak ikut
berputar

E. Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat atau dikenal pula sebagai data yang menyatakan
karakteristik dari perkakas bor. Data spesifikasi teknis dari mesin bor perlu
diketahui karena merupakan informasi yang penting untuk menentukan tipe
perkakas(mesin) bor yang sesuai dengan tuntutan dan kondisi kerja yang
ada, misalnya ukuran maksimal benda kerja yang mampu ditangani; ukuran
maksimal mata bor yang dapat dipasng pada spindelnya. Secara umum
dikenal dua parameter yang dapat dipakai untuk menentukan ukuran
kapasita kerja dari mesin bor, yaitu :
1. Ukuran jarak (lebar) antara kolom tiang pendukung pada mesin bor
dengan pusat spindelnya.
2. Panjang tiang pendukung mesin bor.
3. Mata bor yang disesuaikan dengan keperluannya. Ada 3 jenis mata bor,
yaitu mata bor puntir, puntir lurus dan senter. Jenis mata bor puntir
mempunyai ciri bentuknya agak panjang ulirnya mempunyai bentuk yang
umum dan biasa digunakan untuk membuat lubang pada pelat,
sedangkan jenis senter bentuknya pendek, alur ulirnya berbentuk khusus
dan biasa digunakan untuk membuat lubang pada poros.
4. Ragum sebagai alat untuk menjepit, memegang benda kerja yang
dipasangkan pada meja (bench) dari perkakas bor
5. Minyak pelumas untuk mendi-nginkan mata bor yang panas akibat
gesekan yang timbul antara permukaan mata bor dengan benda kerja.
6. Membuat lubang dengan perkakas bor ini diawali dengan membuat
tanda titik pada benda kerja dengan menggunakan pahat drip yang
runcing. Dengan mengikuti tanda titik tersebut mata bor diposisikan
secara tepat pada titik tersebut. Dengan menyalakan saklar, motor
perkakas akan hidup dan spindel beserta mata bornya ikut berputar, dan
tuas penekan spindelnya sambil ditekan perlahan-lahan.
Untuk hal semacam ini, spesifikasi dari jenis mata bor yang dapat digunakan
dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni berdasarkan bahan pembentuknya
dikenal High-speed steel (HSS); Cobalt high-speed steel, dan cabide (karbit).
Ketiga jenis bahan pembentuk mata bor ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pengeboran berbagai jenis logam yang berbeda-beda
kekerasannya. Mata bor dari jenis bahan HSS banyak digunakan pada
bengkel untuk mengebor bahan alumunium, bras, tembaga, dan baja
campuran. Sedangkan mata bor dari material Cobalt high-speed steel yang
merupakan campuran antara kobal dengan baja
Mata bor yang terbuat dari material karbid memiliki sifat yang sangat keras.
Berdasarkan bentuk alurnya dikenal mata bor puntir dengan alur melilit
(twist), mata bor dengan alur lurus, mata bor helix, mata bor senter (untuk
membuat lubang pada poros), dll.
Parameter spesifikasi teknis yang lainnya antara lain ukuran mata bor
didasarkan pada kecepatan putaran operasi, ukuran diameternya, sudut titik
ujung mata bor,
Keduanya akan menentukan ukuran benda kerja yang mampu untuk
ditanganinya, disamping parameter lainnya yang berkaitan dengan sifat
material logam yang ditanganinya. kebutuhan pengeboran berbagai jenis
logam yang berbeda-beda kekerasannya.
F. Bagian-Bagian Utama Perkakas Bor Duduk Dan Fungsinya
Bagian-bagian dari perkakas bor duduk antara lain :
a. Kaki atau Dasar (base) : adalah kaki atau dasar dari perkakas bor, yang
biasanya terbuat dari besi tuang, yang berfungsi untuk memberikan
stabilitas dan pendukung tegaknya kolom, serta sebagai bagian alas
perkakas untuk mengikat dengan meja dudukannya.
b. Meja (table) : adalah tatakan meja yang berfungsi untuk menempatkan
benda kerja pada bidang kerja perkakas. Posisi permukaan meja
membentuk sudut 90o dengan kolom, dan dapat digerakkan ke atas, ke
bawah, dan berputar mengelilingi kolom. Bentuk meja dapat bundar atau
persegi empat.
c. Drilling head (bagian kepala perkakas) : adalah bagian kepala
perkakas yang terpasang dibagian ujung atas kolom. Bagian ini terdiri
dari komponen yang mengatur mekanisme penggerak spindel naik-turun,
dan putaran mata bor. Spindel yang berupa poros bulat yang berfungsi
memegang dan memutar mata bor terpasang pada dudukan (Spindle
sleeve) yang tidak ikut berputar, akan tetapi hanya bergeser naik dan
turun di dalam bagian kepala (drilling head) untuk memberikan
pengumpanan mata bor. Pada ujung spindel dipasang drilling chuck,
yang berfungsi untuk menggenggam mata bor.
d. Power transmition, adalah bagian transmisi daya yang berasal dari
motor listrik yang ditransmisikan dengan menggunakan pasangan puli
dan sabuk-V untuk menyalurkan putaran yang dihasilkan oleh motor
penggeraknya. Dengan melakukan pengaturan kombinasi perbandingan
ukuran diametr puli maka putaran cak dapat diatur.
e. Hand-feed lever, adalah alat yang digunakan untuk mengendalikan
gerakan vertikal dari poros spindel dan mata bor.
f. Depth stop, adalah alat pengatur kedalaman masuk mata bor ke dalam
benda kerja, yang terpasang pada poros spindel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar